3 Begin with the End inBegin with the End in MindMind • Merujuk pada tujuan akhir berarti memulai dengan pengertian yang jelas tentang tujuan anda. • mengetahui kemana anda akan pergi sehingga anda mengerti dimana anda berada sekarang dan dengan begitu anda tahu bahwa langkah-langkah yang anda ambil selalu berada pada arah dan jalan yang benar. 4.

KONSEP START WITH THE END IN MIND Begin with the end in mind Mulai dari Tujuan Akhir adalah kebiasaan nomer dua dari Tujuh Kebiasaan Manusia Efektif 7 Habits Of Highly Effective People racikan Stephen Covey. Pertanyaan sederhana yang menjelaskan konsep ini, misalnya “mau menjadi apa ketika kamu besar nanti?”. Pertanyaan ini tampak sederhana, tetapi maknanya sangat penting bagi perjalanan kehidupan orang yang ditanya, sesuai dengan jawabannya. Misalnya, jawabannya adalah menjadi seorang guru. Maka dalam proses menjalankan aktivitas kehidupannya orang yang menyatakan jawaban tersebut harus melalui jalan yang mengarah pada keinginannya menjadi seorang guru. Pada contoh sederhana diatas, jelas sekali bahwa konsep ini memberikan gambaran yang berangkat dari imajinasi pikiran. Konsep ini melatih diri untuk selalu memikirkan target akhir dalam sebuah tindakan. Setiap hasil karya manusia selalu terjadi pada dua tingkatan. Tingkatan pertama adalah tingkat imajinasi pikiran mental creation dan tingkatan kedua adalah perwujudan physical creation. Pada tingkatan pertma inilah, kebiasaan kedua menjadi penting, sebab kejelasan pikiran untuk menggambarkan tujuan akhir akan mendorong lahirnya tingkat kedua. Sehingga setiap tindakan kita menjadi fokus dan terarah pada suatu tujuan yang telah ditentukan. Stephen Covey menyebutnya sebagai sebuah Mission Statement pernyataan misi. Sebuah misi harus dilaksanakan hingga tuntas accomplished. Kejelasan clairty sebuah misi menjadi sangat penting sebab melahirkan rencana tindakan dan sejumlah strategi yang efektif untuk mencapainya. PENTINGNYA PERKEMBANGAN SIKAP UNTUK MENJADI WIRAUSAHA MENGIDENTIFIKASI SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHA Pada zaman keterpurukan ekonomi yang sedang dialami oleh bangsa Indonesia, kita harus bisa menyerukan pentingnya pembangunan jiwa kewirausahaan entrepreneurship sehingga kebanyakan masyarakat tidak ragu lagi untuk mengambil langkah untuk menjadi calon wirausaha. Sesungguhnya kita semua adalah calon-calon wirausaha yang baik, tinggal bagaimana kita mengolah jiwa entrepreneurship yang berhasil. Jika hal ini terealisasi akan memberikan nafas lega untuk pemerintah karena bisa mengurangi pengangguran dan mengentaskan kemiskinan. Perubahan dan perbaikan nasib kita harus didasarkan pada kehendak, keinginan, dan kerja keras. Oleh karena itu, peranan wirausaha sangat penting untuk menentukan masa depan bangsa dan Negara. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN Entrepreneurship awal mulanya berasal dari bahasa perancis, yaitu Entreprende yang berarti petualang, pencipta, dan pengelola usaha, sedangkan kewirausahaan dengan istilah entrepreneurship. Kata entrepreneur secara tertulis pertama kali digunakan oleh Savary pada tahun 1723 dalam bukunya “Kamus Dagang”. Wirausaha entrepreneurship adalah kemampuan seseorang untuk hidup sendiri atau berdikari di dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya yang bebas atau merdeka secara lahir dan batin. Entrepreneur adalah sosok orang yang tidak mudah diam, biasanya suka melakukan inovasi terus menerus dan perbaikan dari hal yang sudah ada. Sedangkan yang dimaksud dengan kewirausahaan Entrepreneurship adalah bentuk usaha untuk menciptakan nilai lewat pengakuan terhadap peluang bisnis, manajemen pengambilan resiko yang sesuai dengan peluang yang ada, dan lewat keterampilan komunikasi dan sumber daya yang diperlukan untuk membawa sebuah proyek sampai berhasil. Peter Kilby Entrepreneurship and Economic Development, New York The Free Press, 1971 Dalam bentuk yang lain, kewirausahaan didefinisikan sebagai advanturisme berpetualang, risk taking mengambil resiko dan thrill-seeking pencari kegentaran. Dalam bentuk sederhana, kewirausahaan berkonotasi mengimplementasikan, yang berarti mengerjakan sesuatu, yaitu sesuatu yang harus dikerjakan seorang wirausaha. Perhatian dan ketertarikan terhadap masalah kewirausahaan ini sangat tepat karena kita memerlukan apa yang dapat dikerjakan dan diberikan oleh wirausaha entrepreneurs seperti Produk-produk baru dan jasa-jasa baru Pekerjaan baru Lingkungan kerja yang kreatif Cara-cara baru melakukan kegiatan bisnis Bentuk baru penciptaan bisnis new business innovation TUJUAN, SYARAT DAN MANFAAT KEWIRAUSAHAAN Tujuan Kewirausahaan adalah sebagai berikut Meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan di kalangan masyarakat yang mampu, andal dan unggul. Menumbuhkan kesadaran kewirausahaan yang tangguh dan kuat. Sementara itu, manfaat kewirausahaan adalah sebagai berikut Sebagai penggerak pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi, pemeliharaan lingkungan dan kesejahteraan. Menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran. Memberi contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun dan mempunyai pribadi yang patut diteladani. Berusaha mendidik para karyawannya menjadi orang yang mandiri, disiplin, tekun, dan jujur dalam menghadapi pekerjaan. Berusaha mendidik para karyawan agar hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak boros. Untuk menjadi seseorang wirausahawan yang baik dan sukses syaratnya sebagai berikut Tidak konsumtif dan boros. Harus mengutamakan keberhasilan. Harus mampu bergaul dan bersikap luwes. Harus mampu mengorganisasi diri. Harus berwatak baik. Berpikiran positif, ulet, terampil. Harus mempunyai komitmen tinggi. Berani menanggung resiko Kreatif dan inovatif dalam segala kegiatan proses produksi. Seorang wirausaha harus mempunyai sifat dasar dan kemampuan sebagai berikut Wirausaha adalah pencipta perubahan. Wirausaha adalah seseorang yang selalu melihat perbedaan, baik antar orang maupun antar fenomena kehidupan sebagai peluang dan kesulitan. Wirausaha adalah orang yang cenderung mudah jenuh terhadap segala kemapanan hidup, kemudian bereksperimen dengan adanya pembaharuan. Adapun fungsi-fungsi wirausaha sebagai berikut Mengusahakan inovasi-inovasi baru. Membuka pasar baru. Memasuki usaha-usaha baru yang belum pernah dicoba oleh orang lain. Memulai produksi jenis barang/jasa baru. Wirausaha banyak memberikan manfaat bagi pembangunan nasional, antara lain Sebagai sumber penciptaan dan perluasan kesempatan kerja. Pelaksana pembangunan bangsa dan Negara. Meningkatkan kepribadian dan martabat/harga diri Melaksanakan persaingan yang sehat dan wajar. SASARAN KEWIRAUSAHAAN, RUANG LINGKUP DAN FALSAFAH WIRAUSAHA Sasaran kewirausahaan adalah sebagai berikut Para generasi muda pada umumnya, anak-anak sekolah, anak-anak putus sekolah dan calon para wirausaha. Para pelaku ekonomi yang terdiri atas pengusaha kecil dan koperasi. Instansi pemerintah yang melakukan kegiatan usaha BUMN, organisasi profesi, dan kelompok masyarakat. Sedangkan ruang lingkup kewirausahaan meliputi bidang, sebagai berikut Lapangan agraris Lapangan perikanan Lapangan peternakan Lapangan perindustrian dan kerajinan Lapangan pertambangan dan energy Lapangan perdagangan Lapangan pemberi jasa Beberapa falsafah wirausaha yang perlu dihayati adalah sebagai berikut Untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam hidup harus banyak belajar tentang dirinya sendiri. Kegagalan usaha harus diterima sebagai pengalaman. Kekuatan berusaha datangnya dari tindakannya sendiri bukan dari tindakan orang lain. Resiko kegagalan selalu ada, tapi para wirausahawan harus menerimanya dan bertanggung jawab. Adanya keberhasilan usaha setelah mengalami kegagalan. Wirausaha yang menghindari resiko rendah tidak ada tantangan dan menjauhi resiko tinggi karena ingin berhasil. Harta terbesar untuk mempertahankan kemampuan wirausaha adanya sikap dan tindakan wirausaha. Prestasi total sebuah bisnis, terutama ditentukan oleh sikap dan tindakan wirausahawan. Kejarlah tujuan-tujuan yang berhubungan dengan kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya. MENGIDENTIFIKASI SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHA Karakteristik Wirausaha Karakteristik berasal dari kata dasar karakter yang berarti sifat atau watak sehingga dapat dikaitkan dengan wirausaha, karakteristik wirausaha adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan ciri khas, watak, perilaku, tabiat, dan sikap yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha terhadap perjuangan hidup untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin. Agar seseorang wirausahawan dapat sukses maka harus memiliki keterampilan. Adapun keterampilan yang harus dimiliki seseorang wirausahawan adalah Keterampilan dasar Keterampilan dasar meliputi Memiliki mental dan spiritual yang tinggi Memiliki kepribadian yang unggul Pandai berinisiatif Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha Keterampilan khusus Keterampilan khusus ini meliputi Keterampilan konsep conceptual skill adalah keterampilan melakukan kegiatan usaha secara menyeluruh berdasarkan konsep yang dibuatnya. Keterampilan teknis technical skill adalah keterampilan melakukan teknik tertentu dalam mengelola usahanya. Human skill adalah keterampilan bekerja sama dengan orang lain, bawahan dan sesama wirausaha. Bygrave merumuskan 10 sifat dari wirausaha yang terkenal dengan istilah dengan 10 D, yaitu Dream mimpi Seorang wirausaha mempunyai misi atau keinginan terhadap masa depan pribadi dan bisnisnya dan yang paling penting adalah dia mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impiannya tersebut. Decisiveness cepat mengambil keputusan Seorang wirausaha dalam melakukan pekerjaannya tidak lambat. Mereka membuat keputusan secara cepat dengan penuh pertimbangan. Kecepatan dan ketepatan mengambil keputusan adalah faktor kunci dalam kesuksesan bisnis. Doers pelaku Seorang wirausaha dalam membuat keputusan akan langsung menindaklanjuti. Mereka melaksanakan kegiatannya secepat mungkin. Seorang wirausaha tidak mau menunda-nunda kesempatan yang baik dalam bisnisnya. Determination ketetapan hati Seorang wirausaha melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian. Rasa tanggung jawabnya tinggi dan tidak mau menyerah walaupun dihadapkan pada halangan dan rintangan yang tidak mungkin dapat diatasi. Dedication dedikasi Seorang wirausaha memiliki dedikasi yang tinggi terhadap bisnisnya, kadang-kadang mengorbankan kepentingan keluarga untuk sementara. Wirausaha melaksanakan pekerjaannya tidak mengenal lelah, 1 jam sehari atau 7 hari dalam seminggu. Semua perhatian dan kegiatannya dipusatkan rasa semata-mata untuk kegiatan bisnisnya. Devotion kesetiaan Seorang wirausaha mencintai pekerjaan bisnisnya dan produk yang dihasilkannya. Hal inilah yang mendorong keberhasilan yang sangat efektif untuk menjual produknya. Detail rincian Seorang wirausaha sangat memperhatikan faktor-faktor kritis secara rinci. Dia tidak mau mengabaikan faktor-faktor kecil yang dapat menghambat kegiatan usahanya. Destiny nasib Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapainya. Wirausaha merupakan orang yang bebas dan tidak mau tergantung pada orang lain. Dollars uang Seorang wirausaha tidak mengutamakan mencapai kekayaan motivasinya bukan karena masalah uang. Uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya. Ia berasumsi jika berhasil dalam bisnis maka ia pantas mendapatkan laba, bonus, atau hadiah. Distribute distribusi Seorang wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada orang-orang kepercayaannya, yaitu orang-orang yang kritis dan mau diajak mencapai kesuksesan dalam bidang bisnisnya. Sedangkan menurut 1993 memiliki pendapat sendiri mengenai karakteristik wirausahawan. Berikut ciri-ciri dan watak wirausahawan menurut Percaya diri Meliputi watak Keyakinan Ketidaktergantungan Individualistik Teguh pendiriannya Optimisme terhadap pekerjaannya Berorientasikan tugas dan hasil Kebutuhan akan prestasi Berorientasikan pada laba Ketekunan dan ketabahan Tekad kerja keras Mempunyai dorongan yang kuat Energik dan inisiatif Pengambilan resiko Kemampuan mengambil resiko Inisiatif Suka pada tantangan Kepemimpinan Bertingkah laku sebagai pemimpin Dapat bergaul dan bekerja sama dengan orang lain Menanggapi saran-saran dan kritik dengan positif Keorisinilan Inovatif dan kreatif Fleksibel 4 Serba bisa Punya banyak sumber dan informasi Serba bisa Berorientasi ke masa depan Pandangan luas ke depan Punya cita-cita Memahami karakteristik wirausahawan Karakteristik wirausahawan dan keberhasilan usaha selalu berhubungan dengan hal berikut ini Kerja keras Artinya kegiatan yang dikerjakan secara sungguh-sungguh tanpa mengenal lelah atau berhenti sebelum target kerja tercapai dan selalu mengutamakan/memperhatikan kepuasan hasil pada setiap kegiatan yang dilakukan. Disiplin Artinya sikap yang selalu tepat waktu dan tepat janji, sehingga orang lain mempercayainya. Modal utama dalam berwirausaha adalah “perolehan kepercayaan dari orang lain”. Realistis Artinya cara berpikir yang penuh dengan perhitungan yang sesuai dengan kemampuan sehingga gagasan yang akan diajukan bukan menjadi angan-angan atau mimpi belaka. Oleh karena itu, apabila memiliki gagasan atau ide sekecil atau sebesar apapun harus dipikirkan kemungkinan realitasnya dan keterlaksanaannya. Mandiri Artinya sikap tidak menggantungkan keputusan tentang apa yang harus dilakukan kepada orang lain, sesuatu dikerjakan karena kemauan sendiri serta tidak merasa besar karena orang lain, tetapi besar karena usaha kerasnya. Sikap percaya diri tumbuh dari adanya rasa percaya pada diri sendiri. Prestatif Artinya melakukan sesuatu dengan pikiran bahwa yang akan diwujudkan memiliki nilai-nilai keunggulan sehingga memperoleh penghargaan dari orang lain, tidak asal jadi bahkan merampas/meniru hasil karya orang lain. Komitmen tinggi Artinya sikap teguh memegang prinsip-prinsip kebenaran yang berlaku, tidak sekalipun mengingkarinya walaupun dengan dirinya sendiri, serta berusaha menyesuaikan perkataan dan perbuatannya. Jujur Artinya mau dan mampu mengatakan apa adanya. Kejujuran dapat disamakan dengan amanah. Amanah berarti apabila diberi kepercayaan dalam berwirausaha tidak berkhianat, kalau berkata selalu benar, jika berjanji dalam bisnis tidak ingkar. Sikap jujur perlu sekali dimiliki oleh seorang wirausahawan karena akan mendatangkan kepercayaan dari orang lain. Kejujuran dalam kegiatan bisnis, misalnya jujur dalam menimbang barang, membayar hutang, dan lain-lain. PERLUNYA PENGEMBANGAN SIKAP MENTAL WIRAUSAHA Tuntutan zaman yang berubah dengan krisis ekonomi yang menggelobal dengan menghadapi banyak permasalahan yang berupa keterpurukan hidup, pengangguran, kemiskinan dan keterbelakangan. Langkah tepat untuk keluar permasalahan itu adalah dengan menumbuhkan motivasi masyarakat untuk menjadi entrepreneur wirausahawan. Mengapa wirausaha dibutuhkan ? Jawabannya adalah karena sikap mental wirausaha bisa menjadi “motor penggerak” dalam pembangunan negara dalam hal Memajukan ekonomi bangsa dan Negara Meningkatkan taraf hidup masyarakat Ikut mengurangi pengangguran Membantu mengentaskan kemiskinan Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan sikap mental wirausaha penting karena dapat mengubah pola pikir dari pencari kerja menjadi pencipta kerja sehingga dapat menjadi alternatif dalam mengatasi permasalahan negara-negara miskin seperti kemiskinan, keterbelakangan, pengangguran, pertumbuhan ekonomi rendah. FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN Keberhasilan dalam hidup pada dasarnya merupakan dambaan setiap orang sehingga orang akan melakukan apa saja untuk mencapainya. Dalam mencapai keberhasilan tersebut, perlu diketahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan. Dengan semangat kerja yang tinggi dan kreativitas yang luar biasa, seorang wirausaha berkeinginan untuk meningkatkan nilai lebih dan kualitas hidup dirinya dengan menjadi seorang wirausaha. Menjadi wirausaha sukses merupakan idaman banyak orang di dunia ini. Dalam banyak studi, para peneliti mengidentifikasi karakteristik seorang wirausaha yang berhasil successful entrepreneur sebagai berikut Komitmen, dan ketabahan hati secara total. Bergerak maju untuk mencapai tujuan dan tumbuh. Peluang dan orientasi pada tujuan. Mengambil inisiatif dan tanggung jawab pribadi. Konsisten terhadap pemecahan masalah. Realisme dan mempunyai sense of humor. Mengambil resiko yang telah diperhitungkan dan mencari resiko. Memiliki obsesi untuk mendapatkan dan mendayagunakan peluang. Memiliki kreativitas dan flesibilitas. Memiliki kemampuan leadership. Selalu terbuka untuk bekerja sama. Keinginan untuk belajar dari kegagalan. Memiliki motivasi besar untuk sukses. Berkemauan dan berkemampuan melihat, mengakui dan menghargai potensi pihak atau orang pesaing lain. Berorientasi ke masa depan. Di samping kita mempelajari seorang wirausaha dan suatu bisnis berhasil, kita juga ingin mengkaji mengapa mereka pengusaha/wirausaha juga gagal. Seorang pelaku bisnis gagal disebabkan beberapa hal, yaitu Manajer yang tidak kompeten atau tidak berpengalaman. Mungkin disebabkan kurangnya training atau kurangnya pengalaman manajemen. Kurangnya modal. Kurangnya perhatian penuh terhadap usahanya. Biasanya usaha kecil membutuhkan waktu banyak untuk membangun sebuah kegiatan. Kalah bersaing, penyebabnya karena lemahnya dalam penguasaan dan penerapan teknologi tepat guna dan sumber daya manusia yang belum berkualitas sesuai dengan tuntutan. Lemahnya sistem kontrol. Karena sering lemahnya sistem kontrol maka sering terjadi pembengkakan biaya dan tidak tercatatnya kegiatan usaha. Lokasi usaha kurang strategis. Masalah pemasaran yang tidak bisa meluas. Bencana alam. Baik kegagalan ataupun keberhasilan sangat tergantung pada kemampuan mengidentifikasi peluang asli atau peluang awal suatu bisnis, ketika bisnis tersebut dirancang untuk didirikan atau dijalankan. Dalam mengidentifikasi dan mendayagunakan peluang, sejak dari awal harus sudah dirancang dan diperhitungkan produk apa yang akan dijual, bagaimana melayani pasar, dan berapa tinggi atau besar harga barang yang akan ditawarkan kepada konsumen, sehingga diharapkan konsumen membeli produk yang ditawarkan SUMBER
Habits#2 BEGIN WITH THE END IN MIND/ Memulai dengan Tujuan Akhir. October 1, 2020 / julia / 0 Comments. Orang yang efektif selalu memulai aktivitas-nya dengan suatu rencana yang jelas. Seseorang yang memiliki tujuan akhir bekerja secara efektif dan masih memiliki waktu luang dan seseorang yang bekerja tanpa rencana atau tujuan akhir akan sangat

Pribahasa begin with the end in mind untuk menggambarkan bahwa segala sesuatu diciptakan dua kali. are created 2 begin with the end in mind, temukan diri sendiri dan klarifikasi nilai nilaikarakter dan tujuan hidup kalian yg sangat penting. clarify your deeply important character values and life begin with the end in mind untuk menggambarkan bahwa segala sesuatu diciptakan dua kali. are created 2" Merujuk pada Tujuan AkhirBegin With The End in Mind Segalanya diciptakan dua kali- pertama secara mental, kedua secara 2 Begin with the End in Mind All things are created twice- first mentally, second begin with the end in mind untuk menggambarkan bahwa segala sesuatu diciptakan dua habit“Beginning with the end in mind” is derived from a saying that“All things are created twice”. Orang-orang juga menerjemahkan Saya suka sekali dengan salah satu habit di buku Seven Habits of Highly Effective People,The book reminds us of one of the 7 Habits of Highly Effective PeopleSalah satu kebiasaan manusia efektif, menurut buku itu, adalah Begin with The End in of those habits, if I remember rightly, is, Begin with the End in satu dari tujuhkebiasaan tersebut adalah Begin with the End in mungkin saja sangat sibuk, kita mungkin saja sangat efisien,tetapi kita juga akan benar-benar efektif hanya jika kita memulai dengan begin with the end in mind,We may be busy, we may be efficient,Kita mungkin saja sangat sibuk, kita mungkin saja sangat efisien, tetapi kita juga akan benar-benar efektif hanya jikakita memulai dengan begin with the end in mind,We may be very efficient, but we will also beKita mungkin saja sangat sibuk, kita mungkin saja sangat efisien, tetapi kita juga akan benar-benar efektif hanya jikakita memulai dengan begin with the end in mind,We may be very busy, we may be very efficient, but we will also beItulah sebabnya, mengapa begin with end in the mind sangat penting bagi setiap why the concept of“beginning with the end in mind” is vital to your tinggal di mentari dimana kutemukan I know it's hard sometimes Aku tahukadang sulit Pieces of peace in the sun's peace of mind Kepingan damai di ketenangan mentari I know it's hard sometimes Aku tahu kadang sulit Yeah, I think about the end just way too much Yeah, terlalu sering terpikir olehku hari akhir But it's fun just wanna stay in the sun where i find I knowit's hard sometimes Pieces of peace inthe sun's peace of mind I know it's hard sometimes Yeah i think about the end just way too much But it's fun to fantasize All my enemies who wouldn't wish who i was But it's….Ingin tinggal di mentari dimana kutemukan I know it's hard sometimes Aku tahukadang sulit Pieces of peace in the sun's peace of mind Kepingan damai di ketenangan mentari I know it's hard sometimes Aku tahu kadang sulit Yeah, I think about the end just way too much Yeah, terlalu sering terpikir olehku hari akhir But it's fun just want to stay in the sun where I find, I knowit's hard sometimes, Pieces of peace inthe sun's peace of mind, I know it's hard sometimes, Yeah I think about the end just way too much, But it's fun to fantasize, On my enemies I wouldn't wish who I was, But it's fun to fantasize.

Beginwith the END in Mind artinya Anda punya visi yang jelas tentang masa depan Anda. Anda paham benar apa tujuan yang hendak Anda capai, baik dalam kehidupan personal ataupun profesional. 8 Begin with the END in Mind menggedor Anda untuk bisa merumuskan : •Apa impian yang ingin Anda raih dalam 3, 5 atau 7 tahun ke depan?
Orang yang efektif selalu memulai aktivitas-nya dengan suatu rencana yang jelas. Seseorang yang memiliki tujuan akhir bekerja secara efektif dan masih memiliki waktu luang dan seseorang yang bekerja tanpa rencana atau tujuan akhir akan sangat lelah dan bekerja tanpa henti. Perhatikan dampaknya dalam pekerjaan dan kehidupannya. Mulai dengan tujuan akhir akan membantu anda dalam memilih respon anda pada saat-saat sulit. 1. PENCIPTAAN MENTAL 2. PENCIPTAAN FISIK Anda akan lebih efektif bila Anda menentukan hasil yang ingin dicapai terlebih dahulu sebelum bertindak. Rencana yang disusun dengan seksama memberikan “cetak biru” yang Anda butuhkan untuk menentukan hasil yang diinginkan. Orang yang sangat efektif “Memulai dengan Tujuan Akhir” pada setiap tindakan. PERNYATAAN MISI PRIBADI Orang yang efektif menyusun dan menjalani pernyataan misi pribadinya menjadi kompas dan peta perjalanan hidupnya. Pernyataan Misi Pribadinya akan sangat membantu dalam membuat rencana, langkah-langkah dan pengambilan keputusan di saat-saat sulit. Perhatikan beberapa contoh pernyataan misi pribadi berikut ini sambil anda membayangkan bagaimana paradigma dan perilaku orang-orang tersebut dengan berpegang pada pernyataan misi pribadi masing-masing. Misi Pribadi Yulia Dwi Indriani Saya akan menjadi sahabat dan guru yang menginspirasi bagi anak-anak dan memberi suasana damai, ceria dan bahagia bagi lingkungan tempat tinggal saya. Selalu berpikir positif dalam sikap, ucapan, dan pola pikir. Bersikap bijaksana dan pengertian dalam pengambilan keputusan. Terus belajar dan selalu memperbaiki diri continues improvement. Berusaha menciptakan kondisi semakin tua semakin bahagia. MENYUSUN VISI PRIBADI Peran Utama Tokoh Kunci Kata Penghormatan Ibu Nafis, Nawwaf, Nadzim Kami bahagia dan bangga memiliki Ibu seperti Mimi, yang selalu mencurahkan kasih sayang dengan tulus, tempat curhat, selalu memberi motivasi dan semangat untuk melakukan kebiasan-kebiasan baik. Ibu yang bukan hanya mendidik tapi juga menjadi sahabat yang selalu mengingatkan kebaikan dan menciptakan suasana damai dan bahagia dalam keluarga. Istri Abdul Aziz Siswanto Saya ridho dengan pengabdian dan kasih sayang yang dilakukan istri saya selama mendampingi hidup saya selama ini. Saya selalu mendoakan kebaikan dunia dan akhirat untuk bidadari surga yaitu istri saya tercinta Yulia Dwi Indriani. Anak Mamah, Bapak, Aji, Yusni Mamah dan Bapak bangga sebagai orang tua karena memiliki anak yang solihah dan membanggakan seperti Yulia, karena sikapnya yang sopan santun pada orang tua, berjuang dan mandiri saat untuk melakukan perbaikan diri dan tidak pernah berhenti belajar. Staf IPB Rekan Kerja, Pimpinan Saya bangga dengan kinerja bu Yulia karena integritas dan kesungguhannya dalam bekerja. Disiplin terhadap aturan dan bertanggung jawab. Manajer Tim CSO IPB Kami merasa nyaman berada dibawah kepemimpinan bu Yulia, beliau bijaksana, mau mendengarkan keluhan dan masukan dari kami dan selalu bersikap adil terhadap semua tim kerja. Ibu Yulia juga mau berkorban dengan peningkatan kesejahteraan kami, semoga bahagia dunia dan akhirat aamiin. MENGIDENTIFIKASI NILAI-NILAI DIRI “Kita mendeteksi, bukan menciptakan misi hidup kita.” – Victor Frankl Berikut ini ada lima langkah yang perlu anda lalui untuk membantu menemukan misi pribadi anda dan kemudiannya menyusunya menjadi Pernyataan Misi Pribadi. Lakukan langkah-langkah berikut ini dengan tenang dan seksama. Renungkan dan pikirkan dalam-dalam sebelum anda menjawab. Ambil sebuah buku tulis atau buku gambar untuk mencatat dan menuliskan hasil penemuan anda dalam setiap langkah. Perusahaan anda menerapkan BSC atau Perforance Management? Sebuah kajian dari 7 habits "Stephen Covey" menghantarkan mindset bahwa semua hal yang dilakukan harus punya tujuan akhir. Tukang pemasang kaca jendela apartement, tujuannya ialah kaca terpasang kuat sesuai standard, namun tujuan akhirnya ialah apartemen rapi sehingga para konsumen berminat membeli atau menyewa apartemen. Pihak training departemen dari suatu perusahaan, tujuannya ialah meningkatkan kompetensi karyawan, namun tujuan akhirnya ialah bisnis operasional berjalan baik. Pihak purchasing menerima order pembelian, tujuannya ialah menghantarkan barang pada kriteria, jumlah dan waktu yang tepat, namun tujuan akhirnya ialah barang yang digunakan tidak rusak/ awet. Dalam manufacturing/ factory maka tujuan akhirnya ialah semakin tingginya time avalability mesin dan mendorong pencapaian yield volume dan quality factory. Semua kegiatan harus merujuk pada tujuan akhir, harus punya Visi dari Visi sectoral menjadi visi global. Maksud saya tiap fungsi jabatan harus punya tujuan akhir yang paling ujung dari suatu proses yang dilakukan sehingga bisnis excellence, dan pihak pelaksana proses jauh dari "nice on paper" pencapaiannya. Bisnis excellence dicapai dengan 4 tahapan besar, yaitu 1 Mulai menentukan tujuan akhir yang terpenting dari bisnis, tidak harus banyak namun pilih yang paling penting, 1-2 tujuan. Misalkan Volume penjualan naik 50% dari tahun lalu di periode bulan yang sama dengan pendapatan revenue naik 75% dari tahun lalu pada periode bulan yg sama. 2 Tentukan tindakan utama untuk mencapai tujuan akhir ini, disebut leading indicators. Bimbing semua pihak agar mampu menentukan tindakan-tindakan dan tentukan ukuran kesuksesan dari dari tindakan yg dilakukan,Leading indicators. Misalnya Untuk mencapai sang tujuan akhir, maka tindakan hebat yg akan dilakukan ialah meningkatkan nilai Net Promotor Score NPS melalui peningkatan tingkat penyebaran produk serta membatasi tiap-tiap toko maksimum 1000 pcs/bulan. Contoh misal tanpa bermaksud promosi, saat konsumen mencari rokok dji sam soe ke toko kelontong, maka dia selalu mendapatkannya. 90% toko, ada menjual Dji Sam Soe, sebagai indikator tersebarnya produk. Rada aneh dan njomplang tatkala gencar iklan, namun saat konsumen mau beli, si barang tidak ada. 3 Terapkan sistem management control review system MCRS untuk memfasilitasi eksekusi dari pencapaian leading indicators dan memastikan bahwa sang leading indicators ini "nendang banget" terhadap pencapaian tujuan akhir. Review mingguan, bulanan atau semester diterapkan untuk memfasilitasi pelaksanaan leading indicators. Kepemimpinan yang membangun be pro aktif adalah fondasi dari kegiatan ini. 4 Terakhir, visualkan kinerja, buat traffict light yang memotivasi semua untuk mencapainya. Suatu dashboard dimana score terpampang jelas memvisualkan "where we are now", transparasi manajemen dilakukan. Contoh dashboard Sepak Bola, atau Badminton dimana semua penonton melihat dengan mudah score pertandingan, dan saat score pemain dambaannya tidak baik, maka semua penonton pendukungnya bersorak-memotivasi agar pemain terus berjuang memenangkan permainan. Rewards manajemen Usaha keras para "pejuang" tujuan akhir dihargai pada 2 penilaian, yaitu pencapaian tujuan akhir dan pencapaian leading indicator. Jika tujuan tidak tercapai, maka sang pemimpin berusaha keras didukung tim terbaiknya untuk menemukan leading indicator lainnya. Proses yang baik, tidak akan mengkhianati hasil. JIka hasil kurang baik, maka fokus pada menemukan tindakan. Rewards secara adil diberikan terhadap upaya keras para pemain bukan hanya pada tercapainya tujuan akhir. A Goal without PLAN, just a wish.... Semoga Tuhan memberkati semua pejuang kebaikan. KONSEP START WITH THE END IN MIND Begin with the end in mind Mulai dari Tujuan Akhir adalah kebiasaan nomer dua dari Tujuh Kebiasaan Manusia Efektif 7 Habits Of Highly Effective People racikan Stephen Covey. Pertanyaan sederhana yang menjelaskan konsep ini, misalnya “mau menjadi apa ketika kamu besar nanti?”. Pertanyaan ini tampak sederhana, tetapi maknanya sangat penting bagi perjalanan kehidupan orang yang ditanya, sesuai dengan jawabannya. Misalnya, jawabannya adalah menjadi seorang guru. Maka dalam proses menjalankan aktivitas kehidupannya orang yang menyatakan jawaban tersebut harus melalui jalan yang mengarah pada keinginannya menjadi seorang guru. Pada contoh sederhana diatas, jelas sekali bahwa konsep ini memberikan gambaran yang berangkat dari imajinasi pikiran. Konsep ini melatih diri untuk selalu memikirkan target akhir dalam sebuah tindakan. Setiap hasil karya manusia selalu terjadi pada dua tingkatan. Tingkatan pertama adalah tingkat imajinasi pikiran mental creation dan tingkatan kedua adalah perwujudan physical creation. Pada tingkatan pertma inilah, kebiasaan kedua menjadi penting, sebab kejelasan pikiran untuk menggambarkan tujuan akhir akan mendorong lahirnya tingkat kedua. Sehingga setiap tindakan kita menjadi fokus dan terarah pada suatu tujuan yang telah ditentukan. Stephen Covey menyebutnya sebagai sebuah Mission Statement pernyataan misi. Sebuah misi harus dilaksanakan hingga tuntas accomplished. Kejelasan clairty sebuah misi menjadi sangat penting sebab melahirkan rencana tindakan dan sejumlah strategi yang efektif untuk mencapainya. PENTINGNYA PERKEMBANGAN SIKAP UNTUK MENJADI WIRAUSAHA MENGIDENTIFIKASI SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHA Pada zaman keterpurukan ekonomi yang sedang dialami oleh bangsa Indonesia, kita harus bisa menyerukan pentingnya pembangunan jiwa kewirausahaan entrepreneurship sehingga kebanyakan masyarakat tidak ragu lagi untuk mengambil langkah untuk menjadi calon wirausaha. Sesungguhnya kita semua adalah calon-calon wirausaha yang baik, tinggal bagaimana kita mengolah jiwa entrepreneurship yang berhasil. Jika hal ini terealisasi akan memberikan nafas lega untuk pemerintah karena bisa mengurangi pengangguran dan mengentaskan kemiskinan. Perubahan dan perbaikan nasib kita harus didasarkan pada kehendak, keinginan, dan kerja keras. Oleh karena itu, peranan wirausaha sangat penting untuk menentukan masa depan bangsa dan Negara. Entrepreneurship awal mulanya berasal dari bahasa perancis, yaitu Entreprende yang berarti petualang, pencipta, dan pengelola usaha, sedangkan kewirausahaan dengan istilah entrepreneurship. Kata entrepreneur secara tertulis pertama kali digunakan oleh Savary pada tahun 1723 dalam bukunya “Kamus Dagang”. Wirausaha entrepreneurship adalah kemampuan seseorang untuk hidup sendiri atau berdikari di dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya yang bebas atau merdeka secara lahir dan batin. Entrepreneur adalah sosok orang yang tidak mudah diam, biasanya suka melakukan inovasi terus menerus dan perbaikan dari hal yang sudah ada. Sedangkan yang dimaksud dengan kewirausahaan Entrepreneurship adalah bentuk usaha untuk menciptakan nilai lewat pengakuan terhadap peluang bisnis, manajemen pengambilan resiko yang sesuai dengan peluang yang ada, dan lewat keterampilan komunikasi dan sumber daya yang diperlukan untuk membawa sebuah proyek sampai berhasil. Peter Kilby Entrepreneurship and Economic Development, New York The Free Press, 1971 Dalam bentuk yang lain, kewirausahaan didefinisikan sebagai advanturisme berpetualang, risk taking mengambil resiko dan thrill-seeking pencari kegentaran. Dalam bentuk sederhana, kewirausahaan berkonotasi mengimplementasikan, yang berarti mengerjakan sesuatu, yaitu sesuatu yang harus dikerjakan seorang wirausaha. Perhatian dan ketertarikan terhadap masalah kewirausahaan ini sangat tepat karena kita memerlukan apa yang dapat dikerjakan dan diberikan oleh wirausaha entrepreneurs seperti Produk-produk baru dan jasa-jasa baru Pekerjaan baru Lingkungan kerja yang kreatif Cara-cara baru melakukan kegiatan bisnis Bentuk baru penciptaan bisnis new business innovation TUJUAN, SYARAT DAN MANFAAT KEWIRAUSAHAAN Tujuan Kewirausahaan adalah sebagai berikut Meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan di kalangan masyarakat yang mampu, andal dan unggul. Menumbuhkan kesadaran kewirausahaan yang tangguh dan kuat. Sementara itu, manfaat kewirausahaan adalah sebagai berikut Sebagai penggerak pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi, pemeliharaan lingkungan dan kesejahteraan. Menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran. Memberi contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun dan mempunyai pribadi yang patut diteladani. Berusaha mendidik para karyawannya menjadi orang yang mandiri, disiplin, tekun, dan jujur dalam menghadapi pekerjaan. Berusaha mendidik para karyawan agar hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak boros. Untuk menjadi seseorang wirausahawan yang baik dan sukses syaratnya sebagai berikut Tidak konsumtif dan boros. Harus mengutamakan keberhasilan. Harus mampu bergaul dan bersikap luwes. Harus mampu mengorganisasi diri. Harus berwatak baik. Berpikiran positif, ulet, terampil. Harus mempunyai komitmen tinggi. Berani menanggung resiko Kreatif dan inovatif dalam segala kegiatan proses produksi. Seorang wirausaha harus mempunyai sifat dasar dan kemampuan sebagai berikut Wirausaha adalah pencipta perubahan. Wirausaha adalah seseorang yang selalu melihat perbedaan, baik antar orang maupun antar fenomena kehidupan sebagai peluang dan kesulitan. Wirausaha adalah orang yang cenderung mudah jenuh terhadap segala kemapanan hidup, kemudian bereksperimen dengan adanya pembaharuan. Adapun fungsi-fungsi wirausaha sebagai berikut Mengusahakan inovasi-inovasi baru. Membuka pasar baru. Memasuki usaha-usaha baru yang belum pernah dicoba oleh orang lain. Memulai produksi jenis barang/jasa baru. Wirausaha banyak memberikan manfaat bagi pembangunan nasional, antara lain Sebagai sumber penciptaan dan perluasan kesempatan kerja. Pelaksana pembangunan bangsa dan Negara. Meningkatkan kepribadian dan martabat/harga diri Melaksanakan persaingan yang sehat dan wajar. SASARAN KEWIRAUSAHAAN, RUANG LINGKUP DAN FALSAFAH WIRAUSAHA Sasaran kewirausahaan adalah sebagai berikut Para generasi muda pada umumnya, anak-anak sekolah, anak-anak putus sekolah dan calon para wirausaha. Para pelaku ekonomi yang terdiri atas pengusaha kecil dan koperasi. Instansi pemerintah yang melakukan kegiatan usaha BUMN, organisasi profesi, dan kelompok masyarakat. Sedangkan ruang lingkup kewirausahaan meliputi bidang, sebagai berikut Lapangan agraris Lapangan perikanan Lapangan peternakan Lapangan perindustrian dan kerajinan Lapangan pertambangan dan energy Lapangan perdagangan Lapangan pemberi jasa Beberapa falsafah wirausaha yang perlu dihayati adalah sebagai berikut Untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam hidup harus banyak belajar tentang dirinya sendiri. Kegagalan usaha harus diterima sebagai pengalaman. Kekuatan berusaha datangnya dari tindakannya sendiri bukan dari tindakan orang lain. Resiko kegagalan selalu ada, tapi para wirausahawan harus menerimanya dan bertanggung jawab. Adanya keberhasilan usaha setelah mengalami kegagalan. Wirausaha yang menghindari resiko rendah tidak ada tantangan dan menjauhi resiko tinggi karena ingin berhasil. Harta terbesar untuk mempertahankan kemampuan wirausaha adanya sikap dan tindakan wirausaha. Prestasi total sebuah bisnis, terutama ditentukan oleh sikap dan tindakan wirausahawan. Kejarlah tujuan-tujuan yang berhubungan dengan kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya. MENGIDENTIFIKASI SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHA Karakteristik berasal dari kata dasar karakter yang berarti sifat atau watak sehingga dapat dikaitkan dengan wirausaha, karakteristik wirausaha adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan ciri khas, watak, perilaku, tabiat, dan sikap yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha terhadap perjuangan hidup untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin. Agar seseorang wirausahawan dapat sukses maka harus memiliki keterampilan. Adapun keterampilan yang harus dimiliki seseorang wirausahawan adalah Keterampilan dasar meliputi Memiliki mental dan spiritual yang tinggi Memiliki kepribadian yang unggul Pandai berinisiatif Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha Keterampilan khusus ini meliputi Keterampilan konsep conceptual skill adalah keterampilan melakukan kegiatan usaha secara menyeluruh berdasarkan konsep yang dibuatnya. Keterampilan teknis technical skill adalah keterampilan melakukan teknik tertentu dalam mengelola usahanya. Human skill adalah keterampilan bekerja sama dengan orang lain, bawahan dan sesama wirausaha. Bygrave merumuskan 10 sifat dari wirausaha yang terkenal dengan istilah dengan 10 D, yaitu Seorang wirausaha mempunyai misi atau keinginan terhadap masa depan pribadi dan bisnisnya dan yang paling penting adalah dia mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impiannya tersebut. Decisiveness cepat mengambil keputusan Seorang wirausaha dalam melakukan pekerjaannya tidak lambat. Mereka membuat keputusan secara cepat dengan penuh pertimbangan. Kecepatan dan ketepatan mengambil keputusan adalah faktor kunci dalam kesuksesan bisnis. Seorang wirausaha dalam membuat keputusan akan langsung menindaklanjuti. Mereka melaksanakan kegiatannya secepat mungkin. Seorang wirausaha tidak mau menunda-nunda kesempatan yang baik dalam bisnisnya. Determination ketetapan hati Seorang wirausaha melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian. Rasa tanggung jawabnya tinggi dan tidak mau menyerah walaupun dihadapkan pada halangan dan rintangan yang tidak mungkin dapat diatasi. Seorang wirausaha memiliki dedikasi yang tinggi terhadap bisnisnya, kadang-kadang mengorbankan kepentingan keluarga untuk sementara. Wirausaha melaksanakan pekerjaannya tidak mengenal lelah, 1 jam sehari atau 7 hari dalam seminggu. Semua perhatian dan kegiatannya dipusatkan rasa semata-mata untuk kegiatan bisnisnya. Seorang wirausaha mencintai pekerjaan bisnisnya dan produk yang dihasilkannya. Hal inilah yang mendorong keberhasilan yang sangat efektif untuk menjual produknya. Seorang wirausaha sangat memperhatikan faktor-faktor kritis secara rinci. Dia tidak mau mengabaikan faktor-faktor kecil yang dapat menghambat kegiatan usahanya. Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapainya. Wirausaha merupakan orang yang bebas dan tidak mau tergantung pada orang lain. Seorang wirausaha tidak mengutamakan mencapai kekayaan motivasinya bukan karena masalah uang. Uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya. Ia berasumsi jika berhasil dalam bisnis maka ia pantas mendapatkan laba, bonus, atau hadiah. Seorang wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada orang-orang kepercayaannya, yaitu orang-orang yang kritis dan mau diajak mencapai kesuksesan dalam bidang bisnisnya. Sedangkan menurut 1993 memiliki pendapat sendiri mengenai karakteristik wirausahawan. Berikut ciri-ciri dan watak wirausahawan menurut Meliputi watak Keyakinan Ketidaktergantungan Individualistik Teguh pendiriannya Optimisme terhadap pekerjaannya Berorientasikan tugas dan hasil Kebutuhan akan prestasi Berorientasikan pada laba Ketekunan dan ketabahan Tekad kerja keras Mempunyai dorongan yang kuat Energik dan inisiatif Kemampuan mengambil resiko Inisiatif Suka pada tantangan Bertingkah laku sebagai pemimpin Dapat bergaul dan bekerja sama dengan orang lain Menanggapi saran-saran dan kritik dengan positif Inovatif dan kreatif Fleksibel 4 Serba bisa Punya banyak sumber dan informasi Serba bisa Berorientasi ke masa depan Pandangan luas ke depan Punya cita-cita Memahami karakteristik wirausahawan Karakteristik wirausahawan dan keberhasilan usaha selalu berhubungan dengan hal berikut ini Artinya kegiatan yang dikerjakan secara sungguh-sungguh tanpa mengenal lelah atau berhenti sebelum target kerja tercapai dan selalu mengutamakan/memperhatikan kepuasan hasil pada setiap kegiatan yang dilakukan. Artinya sikap yang selalu tepat waktu dan tepat janji, sehingga orang lain mempercayainya. Modal utama dalam berwirausaha adalah “perolehan kepercayaan dari orang lain”. Artinya cara berpikir yang penuh dengan perhitungan yang sesuai dengan kemampuan sehingga gagasan yang akan diajukan bukan menjadi angan-angan atau mimpi belaka. Oleh karena itu, apabila memiliki gagasan atau ide sekecil atau sebesar apapun harus dipikirkan kemungkinan realitasnya dan keterlaksanaannya. Artinya sikap tidak menggantungkan keputusan tentang apa yang harus dilakukan kepada orang lain, sesuatu dikerjakan karena kemauan sendiri serta tidak merasa besar karena orang lain, tetapi besar karena usaha kerasnya. Sikap percaya diri tumbuh dari adanya rasa percaya pada diri sendiri. Artinya melakukan sesuatu dengan pikiran bahwa yang akan diwujudkan memiliki nilai-nilai keunggulan sehingga memperoleh penghargaan dari orang lain, tidak asal jadi bahkan merampas/meniru hasil karya orang lain. Artinya sikap teguh memegang prinsip-prinsip kebenaran yang berlaku, tidak sekalipun mengingkarinya walaupun dengan dirinya sendiri, serta berusaha menyesuaikan perkataan dan perbuatannya. Artinya mau dan mampu mengatakan apa adanya. Kejujuran dapat disamakan dengan amanah. Amanah berarti apabila diberi kepercayaan dalam berwirausaha tidak berkhianat, kalau berkata selalu benar, jika berjanji dalam bisnis tidak ingkar. Sikap jujur perlu sekali dimiliki oleh seorang wirausahawan karena akan mendatangkan kepercayaan dari orang lain. Kejujuran dalam kegiatan bisnis, misalnya jujur dalam menimbang barang, membayar hutang, dan lain-lain. PERLUNYA PENGEMBANGAN SIKAP MENTAL WIRAUSAHA Tuntutan zaman yang berubah dengan krisis ekonomi yang menggelobal dengan menghadapi banyak permasalahan yang berupa keterpurukan hidup, pengangguran, kemiskinan dan keterbelakangan. Langkah tepat untuk keluar permasalahan itu adalah dengan menumbuhkan motivasi masyarakat untuk menjadi entrepreneur wirausahawan. Mengapa wirausaha dibutuhkan ? Jawabannya adalah karena sikap mental wirausaha bisa menjadi “motor penggerak” dalam pembangunan negara dalam hal Memajukan ekonomi bangsa dan Negara Meningkatkan taraf hidup masyarakat Ikut mengurangi pengangguran Membantu mengentaskan kemiskinan Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan sikap mental wirausaha penting karena dapat mengubah pola pikir dari pencari kerja menjadi pencipta kerja sehingga dapat menjadi alternatif dalam mengatasi permasalahan negara-negara miskin seperti kemiskinan, keterbelakangan, pengangguran, pertumbuhan ekonomi rendah. FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN Keberhasilan dalam hidup pada dasarnya merupakan dambaan setiap orang sehingga orang akan melakukan apa saja untuk mencapainya. Dalam mencapai keberhasilan tersebut, perlu diketahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan. Dengan semangat kerja yang tinggi dan kreativitas yang luar biasa, seorang wirausaha berkeinginan untuk meningkatkan nilai lebih dan kualitas hidup dirinya dengan menjadi seorang wirausaha. Menjadi wirausaha sukses merupakan idaman banyak orang di dunia ini. Dalam banyak studi, para peneliti mengidentifikasi karakteristik seorang wirausaha yang berhasil successful entrepreneur sebagai berikut Komitmen, dan ketabahan hati secara total. Bergerak maju untuk mencapai tujuan dan tumbuh. Peluang dan orientasi pada tujuan. Mengambil inisiatif dan tanggung jawab pribadi. Konsisten terhadap pemecahan masalah. Realisme dan mempunyai sense of humor. Mengambil resiko yang telah diperhitungkan dan mencari resiko. Memiliki obsesi untuk mendapatkan dan mendayagunakan peluang. Memiliki kreativitas dan flesibilitas. Memiliki kemampuan leadership. Selalu terbuka untuk bekerja sama. Keinginan untuk belajar dari kegagalan. Memiliki motivasi besar untuk sukses. Berkemauan dan berkemampuan melihat, mengakui dan menghargai potensi pihak atau orang pesaing lain. Berorientasi ke masa depan. Di samping kita mempelajari seorang wirausaha dan suatu bisnis berhasil, kita juga ingin mengkaji mengapa mereka pengusaha/wirausaha juga gagal. Seorang pelaku bisnis gagal disebabkan beberapa hal, yaitu Manajer yang tidak kompeten atau tidak berpengalaman. Mungkin disebabkan kurangnya training atau kurangnya pengalaman manajemen. Kurangnya modal. Kurangnya perhatian penuh terhadap usahanya. Biasanya usaha kecil membutuhkan waktu banyak untuk membangun sebuah kegiatan. Kalah bersaing, penyebabnya karena lemahnya dalam penguasaan dan penerapan teknologi tepat guna dan sumber daya manusia yang belum berkualitas sesuai dengan tuntutan. Lemahnya sistem kontrol. Karena sering lemahnya sistem kontrol maka sering terjadi pembengkakan biaya dan tidak tercatatnya kegiatan usaha. Lokasi usaha kurang strategis. Masalah pemasaran yang tidak bisa meluas. Bencana alam. Baik kegagalan ataupun keberhasilan sangat tergantung pada kemampuan mengidentifikasi peluang asli atau peluang awal suatu bisnis, ketika bisnis tersebut dirancang untuk didirikan atau dijalankan. Dalam mengidentifikasi dan mendayagunakan peluang, sejak dari awal harus sudah dirancang dan diperhitungkan produk apa yang akan dijual, bagaimana melayani pasar, dan berapa tinggi atau besar harga barang yang akan ditawarkan kepada konsumen, sehingga diharapkan konsumen membeli produk yang ditawarkan SUMBER
2 Begin With The End In Mind - Mulailah Segala Sesuatu Dari Tujuan Akhirnya Setiap pekerjaan yang kita lakukan harus memiliki visi. Visi inilah yang memberi gambaran dan arahan bagaimana tujuan akhir akan dicapai. Dengan adanya visi kita akan bersemangat, fokus sekaligus melakukan tindakan-tindakan bertahap yang diperlukan agar visi terwujud.
Begin With The End In Mind adalah sebuah ungkapan yang berasal dari Stephen Covey, penulis buku The 7 Habits of Highly Effective People. Ungkapan ini berarti bahwa Anda harus memulai segalanya dengan tujuan akhir yang ingin Anda capai. Dengan memiliki tujuan akhir yang jelas, Anda dapat membuat keputusan dan membangun sebuah proses yang akan membantu Anda mencapainya. Tidak peduli apa yang Anda lakukan, mulai dengan tujuan akhir di pikiran Anda akan membantu Anda mencapai tujuan Anda. Misalnya, ketika Anda memulai bisnis baru, Anda harus memiliki tujuan akhir yang jelas. Apakah Anda ingin membangun sebuah perusahaan yang sukses dalam jangka panjang? Apakah Anda ingin menghasilkan keuntungan? Apakah tujuan Anda adalah untuk membangun sebuah merek yang kuat? Dengan memulai dengan tujuan akhir yang jelas, Anda dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mencapainya. Mengapa Begin With The End In Mind Penting? Begin With The End In Mind adalah konsep yang penting untuk kesuksesan jangka panjang. Ini membantu Anda memahami tujuan dan vision Anda, serta mengukur progres Anda. Dengan berfokus pada tujuan akhir, Anda dapat membuat keputusan yang bijaksana dan melihat gambaran yang lebih besar. Ini juga memungkinkan Anda untuk mengambil tindakan yang tepat dengan strategi yang jelas. Dengan memulai dengan tujuan akhir, Anda dapat mengukur kemajuan Anda. Anda dapat mengukur bagaimana Anda sudah mencapai tujuan Anda, dan membuat perubahan yang diperlukan jika terjadi hambatan. Ini juga memungkinkan Anda untuk mencapai tujuan Anda lebih cepat dan lebih efisien. Begin With The End In Mind juga memungkinkan Anda untuk memastikan bahwa tujuan Anda masih relevan dan menyelaraskan dengan visi Anda. Cara Menggunakan Begin With The End In Mind Cara terbaik untuk menggunakan Begin With The End In Mind adalah dengan membuat rencana. Kebanyakan orang akan memulai dengan membuat tujuan akhir yang jelas. Ini mungkin berupa tujuan jangka panjang atau jangka pendek. Setelah Anda menentukan tujuan Anda, rencanakan tindakan yang Anda ambil untuk mencapainya. Buat daftar kegiatan harian atau mingguan yang akan membantu Anda mencapai tujuan Anda. Buat skala prioritas dan pastikan untuk tetap berfokus pada tujuan akhir. Selain itu, penting untuk mengukur progres Anda. Pasang deadline dan ukur kemajuan Anda secara berkala. Tetapkan tujuan jangka pendek yang dapat Anda capai dalam waktu dekat untuk meningkatkan motivasi Anda. Ini juga membantu Anda tetap berfokus pada tujuan akhir. Anda juga dapat membuat ulasan kemajuan bulanan atau tahunan untuk melihat bagaimana Anda telah melakukan pekerjaan. Manfaat Begin With The End In Mind Manfaat utama dari Begin With The End In Mind adalah bahwa Anda dapat mencapai tujuan Anda lebih cepat dan lebih efisien. Dengan memiliki tujuan akhir yang jelas, Anda dapat membuat keputusan yang tepat dan mengambil tindakan yang tepat untuk mencapainya. Anda juga dapat mengukur kemajuan Anda dengan mudah dan memastikan bahwa tujuan Anda masih relevan. Begin With The End In Mind juga memungkinkan Anda untuk mencapai visi Anda. Kesimpulan Begin With The End In Mind Begin With The End In Mind adalah sebuah ungkapan yang berasal dari Stephen Covey, penulis The 7 Habits of Highly Effective People. Ungkapan ini berarti bahwa Anda harus memulai segalanya dengan tujuan akhir yang ingin Anda capai. Dengan memiliki tujuan akhir yang jelas, Anda dapat membuat keputusan dan membangun sebuah proses yang akan membantu Anda mencapainya. Begin With The End In Mind adalah konsep penting untuk kesuksesan jangka panjang, dan dapat membantu Anda mencapai tujuan Anda lebih cepat dan lebih efisien. Begin With The End In Mind adalah sebuah ungkapan yang berasal dari Stephen Covey, penulis The 7 Habits of Highly Effective People. Ungkapan ini berarti bahwa Anda harus memulai segalanya dengan tujuan akhir yang ingin Anda capai. Begin With The End In Mind adalah konsep penting untuk kesuksesan jangka panjang yang membantu Anda mencapai tujuan Anda lebih cepat dan lebih efisien dengan membuat keputusan yang bijaksana dan mengambil tindakan yang tepat untuk mencapainya.
Beginwith the End in Mind artinya Anda punya visi yang jelas tentang masa depan Anda. Dengan menentukan tujuan yang ingin dituju, kita akan memilah-milah langkah yang akan ditempuh, apakah langkah tersebut akan membantu kita mencapai tujuan atau tidak. Jika tidak, sebaiknya tinggalkan dan cari langkah atau perbuatan yang lebih efektif untuk

Summary“Begin with the end in mind” is the second of the seven habits of highly effective people Dr. Stephen R. Covey defines in his bestselling book. The habit is based on the principle that all things are created twice once in your mind and once in the physical world. In this article, you'll learn how to begin with the end in mind by writing a personal mission statement. How do you get to where you want to go? Whether it’s your company’s goals or your personal ones, defining them and creating a game plan with action steps can help keep you motivated and make your journey feel more “begin with the end in mind” is the second of the seven habits that New York Times bestselling author Dr. Stephen R. Covey addresses in his book The 7 Habits of Highly Effective People. By beginning with the end in mind, you can train yourself to become more goal-oriented and create a clear vision for yourself or your believed that “your most important work is always ahead of you, never behind you.” So let’s dive into how you can shift your mindset and work smarter toward your goals by incorporating this second habit into your lifestyle. Then, learn how effective leaders also share this concept with their teams and inspire them to prioritize their personal tools for agile businessesIn this ebook, learn how to equip employees to make better decisions—so your business can pivot, adapt, and tackle challenges more effectively than your to begin with the end in mindHow does one begin with the end in mind? Stephen Covey based this habit on the principle that all things are created twice once in your mind and once in the real world. According to Covey, envisioning and creating your goal mentally first allows you to determine whether or not the second, physical creation of the goal will be are a few different ways you can approach beginning with the end in mind—one of the best and most efficient ways to get started is to create a mission statement for a personal mission statementUnlike a mission statement for your company, you can apply your personal mission statement to pretty much any aspect of your life. This exercise can help you visualize and define your personal, fitness, family, or career goals. People are working harder than ever, but because they lack clarity and vision, they aren’t getting very far. They, in essence, are pushing a rope with all of their might.”—Dr. Stephen R. CoveyCreating a personal mission statement takes time and energy but allows you to work strategically toward your goals. Here are a few things you can ask yourselfWhen do you perform your best or worst?What makes you passionate about your personal life or career?What are your natural talents and gifts?If you had unlimited resources and failure was out of the question, what would you do with your life?What is your life’s journey? Define what you’re doing, who you’re doing it for, the reason behind your actions, and the results you’re aiming yourself at the end of your career. What would you like people to say about you as a person?What contribution would you consider the most important in your future and who are the people it should touch?Is there anything you would like to change about yourself?Think about up to three people who have influenced your life thus far. Write down their names and the qualities that you admire about can you achieve a sense of balance in your physical, spiritual, mental, social, and emotional life?Creating a personal mission statement puts you in the driver’s seat of your own life. You can also write a family mission statement or a team mission statement to include others in your goal-setting Belum pernah mencoba perencanaan strategis? Mulai di have a look at what someone’s personal mission statement could look like. Meet Kat Mooney. Kat performs best when she feels seen and valued by her colleagues, friends, and family. Whenever she feels isolated or disconnected, her performance drops. She has a passion for helping and supporting others and has amazing people skills. When she’s being honest with herself, her current role as a remote HR manager at a large corporation isn’t what she’d chosen for herself—it’s more of a means to an end. If she could choose any job, she’d probably become a life coach or work for a only 27 years old, Kat hasn’t really defined what her life’s journey should entail. She’s happily single and doesn’t feel rushed into getting married or having a family. For now, she wants to focus on what’s best for her and how she can contribute to making this world a better place. When she pictures the end of her career, she’d love for people to see her for who she really is—an energetic, kind, and giving she’s not happy with is how stuck she feels in her current role without doing anything about it. Kat is sure that by cutting these ties and finding a position that fits her personality and goals, she can achieve a sense of balance and happiness in her creating her personal mission statement following the questions above, Kat may realize that taking the risk and changing her career to become a life coach is going to make her happy. Or maybe she finds a company where she can work in the office again to make personal connections and feel less isolated. Another route she could take would be to shift gears and switch from HR to the Diversity & Inclusion department of a company so she can lean into her passion for building strong SMART goalsA personal mission statement is a great way to begin with the end in mind, but it can be difficult to grasp what that actually means. This is where SMART goals come in act of attempting new things helps us grow. Whether or not we achieve a specific goal, it’s the courage to try and succeed—or fail forward—that builds resilience, character, and the energy needed to propel us forward in our careers.”—Liliana Blanco, Inclusion & Belonging Program Manager at AsanaSMART goals can help you plan your career or set realistic expectations for your team’s performance. SMART goals are specific, measurable, achievable, realistic, and time-bound. Once your personal mission statement is done, you can use it as the foundation for setting SMART goals. In Kat’s example, one of her goals may be to start looking for a new job. This is a very vague goal which she can turn into a more precise one using the SMART framework“In April time-bound, I will spend four hours every week measurable and achievable to send out applications for Diversity & Inclusion roles at companies in a one hour radius from my house specific. My goal is to find a new position by the end of June that meets or exceeds my current salary realistic.”Whether you’re trying to set long-term or short-term goals, making them SMART will not only help you break your goals down into more manageable pieces; this will also ensure that they’re trackable. This step will help you transform your personal mission statement into actionable a retrospective about your lifeIf you struggle to come up with a mission statement for your life, try to turn things around and literally begin at the end with this little exercise. Choose a time in the future five or 10 years from now and picture that this time is now. Write a diary entry or a letter to your current self from that point of view, sharing your accomplishments, struggles, and hopes. Writing this retrospective from the future can take some of the pressure off of you since you’re writing from the perspective of having already experienced the next few years. This exercise can help you get a clearer picture of your priorities in life, career goals, and wishes for the broken down version of Kat Mooney’s retrospective may sound a little like this “The year is 2030, I am the Director of Diversity & Inclusion at my dream company. Since I quit my HR role a few years ago and started at this company, my mental health has drastically improved. I no longer feel isolated, I feel a sense of control over my work, and I know that my work is positively impacting the lives around me which makes me very happy.”This exercise is also an enlightening tool to share with your team when they’re struggling to define their goals or feel stuck in their current situation. While they don’t have to share the results of their retrospective with you, you can offer to support them in reaching their newly discovered 6 langkah rapat evaluasi proyek yang suksesThe 7 habits of highly effective peopleBeginning with the end in mind is one of the seven habits that Dr. Stephen R. Covey established in his book on highly effective people. He viewed habits as consistent, unconscious patterns that affect people’s effectiveness. According to Covey, habits are the intersection of skill, knowledge, and desireKnowledge is the “what to do and why”Skill defines how we do thingsDesire is the motivation behind our actionsIf you’re fascinated by the concept of beginning with the end in mind, you’re probably wondering what the other six habits entail. Let’s take a quick look at the full list he createdHabit 1 Be proactive—Be aware of your surroundings so you can anticipate when and how you have to take responsibility for your 2 Begin with the end in mind—Create a goal for yourself and work toward 3 Put first things first—Focus on the things that are important and don’t let random tasks get in the way of your 4 Think win-win—Make sure everyone you work with is treated fairly and all interactions provide a mutual benefit for the parties involved. This will help you create strong and reliable relationships that you can count on when you need 5 Seek first to understand, then be understood—Actively listen when someone comes to you with a problem. Avoid jumping to conclusions or trying to provide solutions before you know the full 6 Synergize—Remember the importance of teamwork and foster a culture of 7 Sharpen the saw—Rather than overworking yourself, Covey suggests creating a sustainable lifestyle that allows you to balance your work and time outside of main takeaway from these habits is that success doesn’t just come to you, it’s the result of hard work, teamwork, and smart strategic but flexible goalsSetting strategic goals can be challenging. After all, real life doesn’t always go as planned. —outside factors, lack of motivation , or miscommunication can shift your timeline or change the goals you’ve been working digital goal-setting software allows your team to create agile company goals, refine them when necessary, and visualize each teammate’s individual contribution so everyone feels inspired to do their best tools for agile businessesIn this ebook, learn how to equip employees to make better decisions—so your business can pivot, adapt, and tackle challenges more effectively than your competition.

Watchpopular content from the following creators: Here are some sentences with this idiom: Doa setelah sholat fardhu dan artinya Between an earlier and a later period of time; In the end artinya. In the end arti in the end definisi in the end in the end adalah maksud in the end makna in the

By David Vance The end of the year is always a good time for reflection, and it seems particularly appropriate to reflect on starting with the end in mind. The concept sounds simple, but most struggle with it in practice. Basically, starting with the end in mind means establishing a plan or goal at the start of the year or project, then working backward from the goal to determine all the events that must happen to achieve it. This approach is advocated by all the leaders in our field including Jack and Patti Phillips, Jim and Wendy Kirkpatrick, Roy Pollak, et al. in “The Six Disciplines of Breakthrough Learning,” and many other books and resources. So, what does starting with the end in mind look like in practice? Let’s first consider the type of learning that can contribute to your organization’s goals, such as sales training, cost reduction, quality improvement, employee engagement and leadership improvement efforts. Most learning professionals do set a plan at the start of the year for a number of participants, a level 0 or efficiency measure. That is definitely not what we mean by starting with the end in mind. Some set a target for participant reaction, a level 1 effectiveness measure, such as 80 percent will be satisfied or highly satisfied with the learning. Is that the end? No. How about a certain pass rate or average score on testing, a level 2 effectiveness measure? Still no. A few set a goal for how much of the learning is actually applied on the job, a level 3 effectiveness measure. This is much better than the number of participants and levels 1-2, but it is still not the appropriate end. It doesn’t answer why the learning is being conducted in the first place. Only impact — an outcome measure which doubles as a level 4 effectiveness measure — addresses the reason for the training. Therefore, impact must be the starting point when training is aligned to your company goals. For example, if the goal is to increase sales or employee engagement, what impact do you believe training can have on achieving the goal? A lot, a little? The greater the planned impact, the more effort and time you and the goal owner will have to dedicate to the training. And the more important it will be to set targets for all the critical steps required for success. This is where you decide how many employees must take the training, how satisfied you want them to be with the learning, what their minimum passing test scores must be, if appropriate, and what percent must successfully apply the learning to achieve the planned impact or end. Number of participants and levels 1-3 are all important, but they are not the end. The end is planned impact. Start with planned impact, then work backward to determine levels 0-3 as well as roles and responsibilities for the goal owner and the learning department. Note Although the Kirkpatricks don’t focus on it, I know they would agree the learning investment must make sense financially. Jack Phillips introduced the level 5 measure of ROI to address this issue. So, we can modify our end to be an impact that makes sense financially. In other words, don’t invest in learning if it is going to cost more than the impact is worth. Let’s conclude our thoughts on starting with the end in mind by considering learning initiatives to improve efficiency and effectiveness measures. Most learning departments focus on improving a couple of these measures each year. Examples might include reaching a higher percentage of employees, increasing utilization of online courses, or improving enterprise scores for levels 1-3. In this case the end is indeed the number of participants or a higher application rate. Starting with this end in mind, the next question is, what must we do to achieve this goal? Work backward from your planned level of improvement to identify all the steps required along with appropriate resources such as staff and budget, measures, roles and responsibilities. You will need enough specificity to know whether you are on target to meet the planned improvement each month. As this year comes to an end, reflect for a minute on what percentage of your initiatives were truly designed with the end in mind. If the percentage is small, you might resolve to improve in 2017. David Vance is the executive director for the Center for Talent Reporting, founding and former president of Caterpillar University and author of “The Business of Learning.” Comment below or email editor

. 267 151 284 72 364 216 139 36

begin with the end in mind artinya