3 Seni Sastra dan Aksara Pengaruh India membawa perkembangan seni sastra di Indonesia. Seni sastra waktu itu ada yang berbentuk prosa dan ada yang berbentuk tembang (puisi). Berdasarkan isinya, kesusasteraan dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu tutur (pitutur kitab keagamaan), kitab hukum, dan wiracarita (kepahlawanan).GUBAHAN Beta bertanam bunga cempaka Di tengah halaman tanah pusaka, Supaya selamanya, segenap ketika, Harum berbau, semerbak belaka. Beta berahi bersuka raya Sekitarnya bunga puspa mulia Dipetik handaiku, muda usia Dijadikan karangan, nan permai kaya. Semenjak kuntuman, kecil semula Beta berniat membuat pahala Menjadikan perhiasan, atas kepala. O, cempaka, wangi baunya Mari kupetik seberapa adanya Biar kugubah, waktu lagi muda. Mohammad Yamin – dari Jong Sumatra
Diamasuk ke dalam angkatan Balai Pustaka. Merari Siregar dilahirkan di Sipirok, Tapanuli, Sumatra Utara pada tanggal 13 Juli 1896. Merari Siregar meninggal di Kalianget, Madura pada tanggal 23 April 1941). Ia meninggalkan tiga orang anak, yaitu Florentinus Hasajangu MS yang lahir 19 Desember 1928, Suzanna Tiurna Siregar yang lahir 13 Desember
Pengertianpuisi lamaialah karya sastra berbentuk puisi yang di dalamnya masih terikat oleh berbagai aturan, seperti jumlah baris, bait, dan irama yang tersedia di akhir kalimat. Menurut Balai Pustaka, pengertian puisi ialah gubahan bahasa dengan bentuk yang ditata dan dipilih secara cermat, sampai mempertajam kesadaran pengalaman untuk sastrayang berbentuk karya kreatif imaginatif menurut garis besarnya dapat dibedakan dalam dua cabang, yaitu fiksi dan puisi. Salah satu yang termasuk dalam karya fiksi yaitu novel. Novel menceritakan bermacam-macam masalah kehidupan manusia mengenai hubungannya dengan sesama manusia. Novel mengemukakan aspek-aspek